Menggunakan ataupun mengonsumsi rokok menjadi sebuah habit atau kebiasaan yang sudah lama dilakukan, terbukti dengan adanya perkembangan rokok yang begitu pesat nan meluas hingga saat ini. Penggunaan rokok ini sering dianggap mampu memberikan efek yang positif bagi penggunanya, dilakukan demi memenuhi kebutuhan pengguna dengan pula menampik beberapa hal negatif saat mengonsumsinya. Awal mula sejarah rokok pertama di dunia ini sebenarnya telah dimulai sejak tahun 600 SM, yaitu ketika orang native Amerika sudah memulai menanam tanaman tembakau hingga pada tahun ke-1 Masehi, native Amerika ini telah terbiasa mengkonsumsi rokok. Kebiasaan ini, terus berkembang seiring waktu dengan tingkat mobilitas penduduk Amerika yang meningkat pula. Hingga hari ini, perilaku merokok seperti telah menjadi bagian dari gaya hidup dan akan terus berlanjut, terutama pula pada negara berkembang.
Seiring waktu dengan berkembangnya penggunaan tanaman tembakau yang diperkenalkan di daratan Eropa, setelah Cristopher Colombus yang merupakan ataupun menjadi orang Eropa pertama yang menemukan tumbuhan tembakau. Lalu bangsa Eropa membawa mulai membawa tanaman itu ke berbagai tempat dengan menggunakan kapal laut ataupun kapal penjelajah pada masa itu. Sejarah rokok menunjukkan bahwa penggunaan tembakau itu sendiri awalnya dilakukan dengan metode dikunyah, ataupun dihisap dalam bentuk tembakau sedotan, hingga dihisap dengan menggunakan pipa atau dalam bentuk cerutu. Kemudian, para pelaut pada masa itu meniru kebiasaan suku Aborigin yang menggunakan tanaman tembakau untuk merokok dengan cara dipadatkan dahulu ke dalam pipa atau cerutu.
Tanaman tembakau sendiri terkenal dengan aromanya yang wangi, dan ternyata bukan hanya bisa dinikmati dengan cara dihisap, namun juga bisa dengan cara dihirup. Cara kedua ini dinilai bahkan lebih ramah lingkungan karena tidak menghasilkan asap rokok. Bahkan pula, cara ini mulai banyak di gemari oleh khalayak umum saat itu karena dipercaya dapat menyembuhkan pilek hingga mengobati radang hidung. Menikmati ataupun mengonsumsi tembakau semacam ini banyak dilakukan oleh bangsa-bangsa di benua Asia, Afrika, Amerika, serta sebagian Eropa.
Ada satu lagi cara menikmat tanaman tembakau, yaitu dengan cara dikunyah. Hal ini merupakan kebiasaan yang tersebar di kalangan petani Amerika. Pada saat itu pula, kebiasaan dalam hal mengunyah tembakau ini sering dilakukan para atlet baseball, hal ini dilakukan karena pada kondisi dahulu, atlet baseball mengunyah tanaman tembakau semata-mata untuk melembabkan mulut mereka, dikarenakan kondisi lapangan yang berdebu. Hingga kemudian, karena bekas dari kunyahan tembakau bisa mengotori bagian lapangan yang disemen, serta karena mengunyah tembakau dapat memberi contoh yang tidak baik bagi anak-anak, sehingga kegiatan ini pun tidak lagi dijumpai pada atlet olahraga baseball.
Perkembangan tembakau yang digunakan dengan cara meletakkan tembakau ke dalam sebuah kertas khusus lalu dilinting dengan menggunakan tangan adalah cikal bakal sejarah rokok ditemukan. Dengan pesat, cara baru dalam menikmati tembakau ini menyebar luas hingga amat digemari oleh para pelaut dan tentara. Pada tahun 1830 tanaman tembakau yang dilinting di dalam kertas tiba di Perancis, dari negeri ini pula istilah sigaret (rokok) pertama kali ditemukan. Mesin pembuatan rokok pertama yang dipatenkan adalah buatan Juan Nepomuceno Adorno dari Meksiko pada tahun 1847. Meski demikian, produksi rokok baru mulai meroket setelah mesin baru dikembangkan James Albert Bonsack dari Amerika Serikat pada 1880-an. Mesin buatan Bonsack ini bisa memproduksi rokok dari 40 ribu hingga 4 juta batang dalam sehari. Titik balik dari sejarah tembakau terjadi saat mesin penggulung rokok ditemukan. Sehingga tembakau dalam bentuk rokok menjadi lebih mudah dalam penggunaan serta pula pengangkutannya. Hal ini berefek pada harga jual rokok yang menjadi lebih murah dan ketika di konsumsi pun pengguna akan merokok dengan rasa nyaman.
CV. GreenWell | Supplier Pita Mesin Rokok